Kamis, 15 November 2018
Pengenalan RIP
Routing Information Protocol (RIP) adalah merupakan routing protocol yang sangat sederhana dan masuk kategori Interior Gateway Protocol. RIP merupakan routing protocol dengan algorithma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang jaringan yang ada. RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan tabel routingnya ke neighbour router.
RIP terdiri dari beberapa versi, yaitu
- RIPv1 : merupakan routing protocol jenis classfull dan akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast
- RIPv2 : merupakan routing protocol jenis classless, akan mengirimkan tabel routingnya secara multicast dan memiliki fitur authentication.
- RIPng : (RIP Next Generation), digunakan pada jaringan IPv6.
Selasa, 13 November 2018
Baik kali ini kita akan melakukan sebuah percobaan menghubungkan router yang dikonfigurasi dengan metode OSPF dan juga BGP yang terhubung dalam satu jaringan. Topologi yang akan kita coba seperti gambar dibawah ini.
Topologi
Konfigurasi IP
Router1
Router2
Router3
PC1
PC2
Konfigurasi OSPF di Router1
Konfigurasi BGP di Router3
> routing bgp instance set default as=2000
> routing bgp peer set name=to_router2 remote-adress=192.168.33.1 remote-as=1000
> routing bgp network add network=192.168.44.0/30
> routing bgp network add network=192.168.33.0/30
> routing bgp peer set to_router2 nexthop-choice=force-self
Redistribute antara routing OSPF dan BGP di Router2
> routing ospf instance set numbers=default redistribute-connected=as-type-1 redistribute-bgp=as-type-1
> routing bgp inststance set numbers=default redistribute-connected=yes redistribute-ospf=yes
Pengujian dari PC1
Pengujian dari PC2
Tabel Routing Router1
Tabel Routing Router2
Tabel Routing Router3
Semoga bermanfaat. Simulasi menggunakan aplikasi GNS3.
Keterangan :
Topologi
Konfigurasi IP
Router1
Router2
Router3
PC1
PC2
Konfigurasi OSPF di Router1
> routing ospf network add network=192.168.11.0/30 area=backbone
> routing ospf network add network=192.168.22.0/30 area=backbone
Konfigurasi OSPF di Router2
Konfigurasi OSPF di Router2
> routing ospf network add network=192.168.22.0/30 area=backbone
Konfigurasi BGP di Router2
Konfigurasi BGP di Router2
> routing bgp instance set default as=1000
> routing bgp peer set name=to_router3 remote-adress=192.168.33.2 remote-as=2000
> routing bgp network add network=192.168.33.0/30
> routing bgp peer set to_router3 nexthop-choice=force-self
> routing bgp peer set name=to_router3 remote-adress=192.168.33.2 remote-as=2000
> routing bgp network add network=192.168.33.0/30
> routing bgp peer set to_router3 nexthop-choice=force-self
Konfigurasi BGP di Router3
> routing bgp instance set default as=2000
> routing bgp peer set name=to_router2 remote-adress=192.168.33.1 remote-as=1000
> routing bgp network add network=192.168.44.0/30
> routing bgp network add network=192.168.33.0/30
> routing bgp peer set to_router2 nexthop-choice=force-self
Redistribute antara routing OSPF dan BGP di Router2
> routing ospf instance set numbers=default redistribute-connected=as-type-1 redistribute-bgp=as-type-1
> routing bgp inststance set numbers=default redistribute-connected=yes redistribute-ospf=yes
Pengujian dari PC1
Pengujian dari PC2
Tabel Routing Router1
Tabel Routing Router2
Tabel Routing Router3
Semoga bermanfaat. Simulasi menggunakan aplikasi GNS3.
Keterangan :
Autonomous System. Autonomous System atau yang disingkat AS adalah suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix yang terkoneksi yang dijalankan oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas.AS diperlukan bila suatu jaringan terhubung ke lebih dari satu AS yang memiliki kebijakan routing yang berbeda. Contoh yang paling sering dijumpai adalah: jaringan yang terhubung kepada dua upstream atau lebih ataupun eXchange Point, peering dengan jaringan lokal pada eXchange Point. Autonomous System Number atau yang disingkat ASN adalah nomor two-byte unik yang diasosiasikan dengan AS. ASN digunakan sebagai pengidentifikasi yang memungkinkan AS untuk saling menukar informasi routing dinamik dengan AS yang lain. Protokol routing eksterior seperti Border Gateway Protocol (BGP) membutuhkan ASN untuk saling bertukar informasi antara jaringan.
Kamis, 08 November 2018
BGP (Border Gateway Protocol) adalah salah satu jenis protokol routing yang berfungsi untuk mempertukarkan informasi antar Autonomous System (AS). BGP ini merupakan sebuah Dinamic Routing dan pada mikrotik sendiri terdapat beberapa macam fitur dinamic routing selain BGP seperti OSPF dan RIP. Untuk pertukaran informasi BGP ini memanfaatkan protokol TCP sehingga tidak perlu lagi menggunakan protokol jenis lain untuk mengangani fragmentasi, retransmisi, acknowledgement dan sequencing.
Studi Kasus Routing BGP dengan menggunakan 2 buah router.
1. Topologi Routing BGP.
2. Konfigurasi Routing BGP di Router 1
Restart Router 1 agar konfigurasi tersimpan.
3. Konfigurasi Routing BGP di Router 2
Restart router 2 agar konfigurasi tersimpan.
4. Pengujian Routing BGP dari Router 1
5. Pengujian Routing BGP dari Router 2
6. Pengujian Routing BGP dari Client 1
7. Pengujian Routing BGP dari Client 2
Selesai
Studi Kasus Routing BGP dengan menggunakan 2 buah router.
1. Topologi Routing BGP.
2. Konfigurasi Routing BGP di Router 1
Restart Router 1 agar konfigurasi tersimpan.
3. Konfigurasi Routing BGP di Router 2
Restart router 2 agar konfigurasi tersimpan.
4. Pengujian Routing BGP dari Router 1
5. Pengujian Routing BGP dari Router 2
6. Pengujian Routing BGP dari Client 1
7. Pengujian Routing BGP dari Client 2
Selesai
Selasa, 06 November 2018
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar.
Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
- Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
- Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
- Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
- Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
- LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.